Inspirasi Terbaru :
Loading...
  |

Seri ke 14 Adab Pribadi

Pendahuluan

Seorang muslim memiliki Adab yang harus selalu dijaga dan bersungguh-sungguh untuk melakukannya memperbaiki untuk selalu mensucikannya, dan bersegera melatihnya dan mengobatinya mendisiplinkan diri dan evaluasi terus menerus dan selalu berusaha menyempurnakan keutamaan-keutamaan baik secara dzohir maupun batin. (Asyams : 9-10)

Rosululloh bersabda :” Neraka diliputi oleh kesenangan (syahwat) sedang surga diliputi oleh hal-hal yang membosankan (taat).” (HR Tirmidzi)

Sungguh para pendidik dahulu sangat memperhatikan urusan hati, dan berupaya melakukan riset penyakit-penyakit yang merusaknya tentang penyakit-penyakit hati dan obatnya serta menjelaskan cara-cara pengobatannya dari penyakit malas syahwat, dan lain sebagainya. Dan meletakan diatasnya sarana mendidiknya, dan menjelaskan cara pengobatannya dan jalan melawannya, dan metode pendukungnya dan melatihnya sehingga menjadi hati yang seperti tersebut dalam hadis yang mulia.

“Tidaklah sempurna iman salah seorang diantara kalian sehingga keinginannya mengikuti apa yang telah aku sampaikan” ( HR. Muslim).

Oleh karena itu penjelasan masalah ini sangat luas sekali, namun disini kami cukupkan untuk memaparkan beberapa adab yang bisa dibiasakan oleh anak-anak kita agar memiliki perangai yang mengakar kuat, dan kebiasaan yang menancap kuat dalam diri anak.

Berikut ini beberapa etika islami dalam merawat pribadi muslim :
1. Menjaga kebersihan umum seperti mandi minimal sekali dalam sepekan dan disunahkan ketika hari jum’at.

2. Memotong kuku tangan dan kaki sekali dalam sepekan, dan jangan biarkan kuku panjang baik seluruhnya maupun sebagian terlebih bagi remaja putri, karena hal itu menjadikan sarang kotoran dan penyakit, dan menghalangi air wudhu sampai keujung jari, apalagi pemandangan seperti itu adalah perilaku hewan yang buruk.

3. Mencukur rambut setiap kali sudah panjang, menjaga kebersihan dan kerapiannya dengan tidak berlebihan dan kurang.

4. Membiasakan mendahulukan sesuatu dari sebelah kanan, sebagai bentuk penghormatan, seperti saat mandi dan wudhu, berjabat tangan, memakai baju dan sandal, memotong kuku, menerima atau memberi, makan dan minum, dan mendahulukan bagian sebelah kiri untuk melakukan selain dari itu semua, seperti meludah, melepas pakaian dan sandal, istinja, dan menyentuh aurat (kemaluan)

عن عائشة قالت: كان رسول الله يعجبه التيّمّن في شأنه كله، في طهوره وترجّله وتنعّله. متفق عليه

dari Aisyah berkata : Rosululloh SAW satu hal yang menakjubkan Rosululloh adalah Tayamum (mendahulukan sebelah kanan) dalam setiap urusannya, saat bersuci, berjalan dan memakai sandal (Mutafaqun ‘alaih)

وعنها قالت: كانت يد رسول الله اليمنى لطهوره وطعامه، وكانت اليسرى لخلائه وما كان من أذى رواه أبو داود

Dari Aisyah berkata : adalah tangan Rosululloh menggunakan tangan kanannya untuk bersuci dan makan, dan tangan kirinya untuk istinja dan sesuatu yang kotor (Abu Dawud)

5. Hindari meludah dan membuang ingus atau dahak kearah kiblat tapi buanglah ke sebelah kiri atau diatas sapu tangan agar tidak mengotori/ menimbulkan penyakit bagi orang lain.

6. Memalingkan wajah saat bersin dari hadapan orang lain terutama saat sedang makan atau minum agar tidak mengenai orang lain, bahkan jika memungkinkan lebih baik menutupinya dengan tangan atau sapu tangan.

عن أبي هريرة قال: كان رسول الله إذا عطس وضع يده على فيه وخفض بها صوته رواه الترمذي.

Dari Abu Hurairoh r.a. berkata :Adalah Rosululloh ketika bersin meletakan tangannya di mulut dan merendahkan suaranya (HR Tirmidzi).

7. Membaca Hamdalah setelah bersin.

8. Ucapkanlah do’a buat orang yang bersin membaca hamdalah dengan jawaban :

Yahdiikumulloh.

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله: إذا عطس أحدكم فليقل (الحمد لله)، وليقل أخوه أو صاحبه (يرحمك الله)، فإذا قال له يرحمك الله فليقل ( يهديكم ويصلح بالكم). رواه البخاري

Dari Abu Hurairoh berkata Rosululloh bersabda : Jika salah seorang diantaramu bersin ucapkan : “Alhamdulillah” lalu jawablah oleh saudaranya : “Yarhamukalloh” semoga Allah merahmatimu, maka jika saudaranya berkata demikian, jawablah : “Yahdikumulloh wayushlih baalakum” semoga Allah memberimu hidayah dan memperbaiki keadaanmu. (HR. Bukhori)

9. Meletakan tangan di depan mulut saat menguap untuk menutupi pemandangan yang tidak layak dilihat saat membuka mulut dan menghindari masuknya sesuatu kedalam mulut dan menahan suara agar tidak keluar dan jika bisa menahannya maka tahanlah dan hendaknya beristighfar kepada Allah sesudahnya karena menguap menjadi tanda-tanda kemalasan dan kebosanan maka dari itu Allah membencinya dan menjadikan pelakunya dari syaitan.

عن أبي هريرة أن النبي قال: إن الله يحبّ العطاس ويكره التثاؤب، فإن عطس أحدكم وحمد الله تعالى كان حقا على كل مسلم سمعه أن يقول له يرحمك الله، وأما التثاؤب فإنما هو من الشيطان، فإنّ أحدكم إذا تثاءب ضحك منه الشيطان) . رواه البخاري

Dari Abu Hurairoh Rosululloh bersabda : Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap maka jika salah seorang bersin diantara kalian bersin bacalah Hamdalah bagi yang mendengarnya ucapkan adapun menguap itu dari syaitan tertawa (Bukhori)

10. Menahan bersendawa dan hindari jenis makanan yang bisa menyebabkan bersendawa dan merendahkan suara dan kemudian beristighfar.

عن أبي جحفة قال: أكلت ثريدا من خبز ولحم ثم أتيت النبي فجعلت أتجشأ. فقال: أقصر من جشائك، فإن أطول الناس جوعا يوم القيامة أكثرهم شبعا في الدنيا. رواه الترمذي

Dari Abu Jahfah berkata : Saya makan roti yang dicampur daging dan sayuran kemudian saya datang kepada Nabi lalu bersendawa maka beliau berkata : Kurangilah sendawamu karena orang yang akan menderita kelaparan paling lama di hari kiamat adalah orang yang banyak kenyang saat di dunia (Tirmidzi).

11. Berdzikir dan bersyukur saat bercermin seraya berdoa :

عن علي أن النبي كان إذا نظر في المرآة قال: الحمد لله، اللهم كما حسّنت خلقي فحسّن خُلقي . رواه ابن السني

Dari ‘Ali r.a berkata bahwa Nabi Muhammad SAW apabila bercermin membaca : “Segala puji bagi Alloh, Ya Alloh sebagaimana Engkau telah membaguskan penciptaanku, maka baguskanlah akhlakku.” (HR Ibnu Sina)

12. Apabila memiliki gadget (handphone, tablet dll) gunakanlah secara prorposional, tidak menggunakannya untuk bermain-main dan kesia-siaan belaka, apalagi sampai mengganggu orang lain. Dan saat menggunakannya untuk bertelpon, telponlah pada waktu-waktu yang pas, dengan memperhatikan etika berkomunikasi diantaranya : memulai dengan salam, memperkenalkan diri dan mengutarakan tujuannya.

13. Menjaga amalan-amalan sholih serta konsisten dengan rutinitas ibadah, shodaqoh, amalan-amalan sunnah dan amalan apa saja yang bisa mendekatkan diri kepada Alloh. Serta membiasakan diri berdzikir dan membaca Qur’an dan tidak sekali-kali meninggalkannya dengan alasan apapun.

عن عائشة ا قالت: كان أحبّ الدين الى رسول الله ما داوم صاحبه عليه. متفق عليه

Artinya Dari Aisyah r.a berkata : “Masalah agama yang paling Rosululloh sukai adalah apa-apa yang dilakukan terus menerus oleh pelakunya (Muttafaqun ‘alaih)

14. Tidak berlebihan dalam segala sesuatunya. Dan tidak melibatkan diri dalam perkara yang sia-sia. Sibukkanlah diri untuk bermuhasabah, memperbaiki diri, mensucikan hati dan berusaha membentenginya dari segala hal yang akan menodai.

15. Ajaklah orang lain dengan nasehat yang baik, dan berikanlah nasehat apapun yang sekiranya bermanfaat untuk urusan duniawi maupun ukhrowi.

16. Siap menerima nasihat dari orang lain. Dan segera melakukan perbaikan atas penyimpangan. Mengakui kelemahan diri dan beri’tikad untuk tidak mengulanginya lagi. Nasihat adalah sesuatau yang kita cari maka jangan disia-siakan tatkala kita mendapatkannya dan bereterima kasih kepada orang yang telah menasehati kita.

17. Membiasakan hidup sederhana, qonaah atas apa yang dimiliki dan rido atas apa yang diberi, meskipun tidak sesuai dengan keinginan. Menghindari bermegah-megahan dalam masalah dunia, karena inilah cara terbaik untuk mengikis sifat sombong dan rasa ujub pada diri.

عن عائشة قالت: كان فراش رسول الله من أدم حشوه ليف. رواه مسلم

Artinya : Dari ‘Aisyah berkata : “Tempat tidurnya Rosululloh adalah terbuat dari kulit yang didalamnya diisi serabut. (HR Muslim)

18. Ikhlaskan niat dalam segala amal karena Alloh. Dan tanamkan dengan kuat didalam hati bahwa tujuan utama dalam hidup ini adalah Alloh SWT.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS Al An’am : 162-163)



Baca Juga Artikel ini:

1 Tanggapan untuk "Seri ke 14 Adab Pribadi "

  1. Alhamdulillah jazakumullah khoiir atas terjemahnya

    BalasHapus