Pendahuluan
Bangun tidur merupakan salah satu bukti dari sekian bukti-bukti kekuasaan Alloh SWT yang sangat nyata. Bahkan ia menyerupai hari kembangkitan dimana semua makhluk akan dibangkitkan dari kuburnya. Maka dari itu Alloh Swt menyebutkan istilah tidur dengan sebutan wafat sedangkan bangun tidur dengan istilah ba’ts. Alloh berfirman :
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS Az Zumar :42)
Bangun tidur menjadi lembaran baru untuk memulai kehidupan. Lembaran yang akan di isi sepanjang hari dimulai semenjak bangun tidur dan diakhiri dengan tidur kembali. Kelak ia tinggalkan catatan amalnya dihari itu untuk diperlihatkan dihadapan Alloh pada hari penghisaban.
Alloh berfirman :
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS Al An’am :60)
Imam Hasan Basyri berkata : “Tidaklah disuatu hari, fajar telah terbit melainkan akan terdengar sebuah seruan yang memanggil : Wahai manusia! Saya adalah makhluk baru yang akan menyaksikan atas amalmu, maka berbekallah dariku, karena sesungguhnya aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat datang.”
Sebagian yang lain berkata : Wahai manusia! sesungguhnya kalian adalah kumpulan dari hari-harimu, maka setiap satu hari berlalu maka berlalu pula apa yang ada dalam dirimu. Sungguh jika bangun tidur merupakan lembaran kehidupan yang terus bergulir, maka sudah seharusnya bagi kita agar tatkala bangun tidur kita rajut kembali ikatan dengan sang Pencipta kita, mengingat sang pemberi Rizki, dan bersyukur kepada-Nya yang telah menjaga kita walaupun kita sedang tidur. Dialah Alloh Azza wa jalla.
Alloh berfirman :
“Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari dari (azab Allah) yang Maha Pemurah?" sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka. (QS Al Anbiyaa :42)
“Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari dari (azab Allah) yang Maha Pemurah?" sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka. (QS Al Anbiyaa :42)
Disela-sela waktu permulaan hari adalah momentum yang sangat tepat untuk merancang sebuah rencana yang akan dilakukan pada hari itu, sebab waktu pagi suasana fikiran masih fresh dan tubuh yang bergairah akan sangat membantu untuk berfikir jernih. Maka perkara yang semestinya direncanakan adalah bagaiman agar hari-harinya di isi dengan amal sholeh, kembali dengan membawa kebaikan dan perbaikan untuk diri dan orang lain.
Berikut ini beberapa tata cara islami saat bangun tidur :
1. Berusahlah untuk bisa bangun se pagi mungkin sebelum fajar, karena bangun pada waktu ini akan banyak mendatangkan manfaat baik untuk peningkatan spiritualitas maupun untuk kesehatan fisik kita. Serta waktu yang sangat kondusif untuk beribadah maupun dirosah (belajar). Alloh dalam menjuluki kebiasaan seorang mukmin berfirman :
“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS Adz Dzariyaat :18)
Dalam hadits, Aisyah r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda : Berpagi-pagilah dalam mencari rizki dan memenuhi kebutuhan hidup, karena waktu pagi adalah waktu yang berkah dan kunci keberhasilan”. (HR At Thobroni)
2. Jadikanlah hal yang pertama kali terbesit dalam benak dan terlintas dalam fikiran serta terucap oleh lisan kita saat bangun adalah Dzikrulloh (mengingat Alloh) dan mentauhidkan-Nya serta berdoa sebagaimana yang telah diajarkan kepada kita.
Allo berfirman :
“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.” (QS : Al Insan :25)
Dari Aisyah berkata bahwa Nabi SAW bersabda :
Tidaklah seorang hamba ketika ruh dikembalikan lagi kejasadnya (bangun tidur) dia berdoa : “Tidak ada tuhan selain Alloh yang Maha Esa yang tidak ada sekutu baginya, Milik-Nya Segala kerajaan, dan miliknya segala pujian sedang Dia berkuasa atas segala-galanya”, Maka Alloh akan ampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih dilautan. (HR Ibnu Sina)
Dari khudzaifah bin Yaman berkata, bahwa Rosululloh ketika hendak tidur berdoa :
Artinya : Dengan menyebut nama-Mu ya Alloh aku hidup dan mati
Dan ketika bangun berdoa :
Artinya : Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkanku setelah mematikanku (tidur) dan kepada-Nya tempat kembali (HR Al Bukhory)
3. Bersegera untuk bersuci , berwudhu dan sholat sunnah, dan jadikan hal ini sebagai kebiasaan yang terus dilakukan setiap hari, dan jauhi melakukan aktifitas lain selain yang tersebut di atas.
Dari Abu Hurairah bahwasannya Rosululloh bersabda : “Syaitan mengikat tengkuk kepala salah seorang diantara kalian dengan tiga ikatan saat tidur, di pukulah tiap-tiap ikatan itu sembari berkata : Malam masih panjang, tidurlah! maka bila orang tadi bangun lalu berdzikir kepada Alloh, maka ikatan pertama lepas, bila ia berwudlu maka terlepaslah ikatan yang kedua, dan bila ia sholat (malam), maka ikatan yang ke tiga pun lepas, sehingga pada waktu pagi ia akan bergairah dan hatinya bersih, akan tetapi bila tidak melakukan demikian ia akan bangun dalam kedaan malas dan jiwanya kotor (Muttafaqun ‘alaih)
4. Jauhilah berlama-lama diatas kasur setelah bangun, sebab hal ini akan mengakibatkan banyak berpikir negatif, mengkhayal dan terlena dengan angan-angan kosong.
5. Jauhilah bermalas-malas untuk bangkit mengerjakan sholat dengan alasan dingin, capai atau masih ngantuk, karena itu hanyalah perasaan ilusi semata yang bersumber dari hawa nafsu yang harus dilawan.
6. Hindari tidur lagi setelah terbit fajar, serta hindari menunda-nunda sholat subuh dengan alasan waktu masih longgar karena hal ini merupakan bisikan syaithan belaka.
7. Mencuci mulut dan menggososk gigi sesuai dengan petunjuk ahli kesehatan, alangkah lebih bagus jika menggunakan siwak, namun jika tidak ada maka sebagai gantinya bisa menggunakan sikat gigi.
Artinya : ”Adalah Rosululloh apabila bangun tidur Beliau membersihkan mulutnya dengan siwak”. (Muttafaqun ‘alaih)
8. Berusahalah untuk tetap tenang saat bangun, dan hindari hal-hal yang bisa mengganggu anggota keluarga lain maupun tetangga
9. Hindarilah berpindah tempat secara spontanitas dari tempat yang hangat ketempat yang dingin, kecuali jika sudah mempersiapkan pakaian hangat.
10. Berusahalah untuk bersikap lembut dan mengecilkan suara saat membangunkan orang lain, dan alangkah lebih baik jika membangunkan sambil menasehati dengan kata-kata tadzkir (mengingatkan) akan ke keagungan Alloh SWT, serta seruan bahwa sholat lebih baik dari pada tidur. Pun, jika menolak saat dibangunkan, maka biarkanlah beberapa saat, kemudian dicoba lagi dan seterusnya sampai bangun.
11. Membuka pintu dan jendela kamar sesaat setelah bangun, hal ini dilakukan agar sirkulasi udara berjalan lancar.
12. Membereskan tempat tidur, melipat seprai, dengan tidak lupa sambil selalu berdzikir. Dan jangan sekali-kali meninggalkan tempat tidur dalam keadaan berantakan. Sebab yang demikian ini merupakan cermin kepribadian seorang muslim.
Wallohu ‘alam bishshowab
Berikut ini beberapa tata cara islami saat bangun tidur :
1. Berusahlah untuk bisa bangun se pagi mungkin sebelum fajar, karena bangun pada waktu ini akan banyak mendatangkan manfaat baik untuk peningkatan spiritualitas maupun untuk kesehatan fisik kita. Serta waktu yang sangat kondusif untuk beribadah maupun dirosah (belajar). Alloh dalam menjuluki kebiasaan seorang mukmin berfirman :
“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS Adz Dzariyaat :18)
Dalam hadits, Aisyah r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda : Berpagi-pagilah dalam mencari rizki dan memenuhi kebutuhan hidup, karena waktu pagi adalah waktu yang berkah dan kunci keberhasilan”. (HR At Thobroni)
2. Jadikanlah hal yang pertama kali terbesit dalam benak dan terlintas dalam fikiran serta terucap oleh lisan kita saat bangun adalah Dzikrulloh (mengingat Alloh) dan mentauhidkan-Nya serta berdoa sebagaimana yang telah diajarkan kepada kita.
Allo berfirman :
وَٱذۡكُرِ ٱسۡمَ رَبِّكَ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلٗا
“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.” (QS : Al Insan :25)
Dari Aisyah berkata bahwa Nabi SAW bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُوْلُ عِنْدَ رَدَّ اللهُ تَعَالَى رُوْحَهُ: لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، إِلَّا غَفَرَ اللهُ تَعَالَى لَهُ ذُنُوْبَهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ رواه ابن السني
Tidaklah seorang hamba ketika ruh dikembalikan lagi kejasadnya (bangun tidur) dia berdoa : “Tidak ada tuhan selain Alloh yang Maha Esa yang tidak ada sekutu baginya, Milik-Nya Segala kerajaan, dan miliknya segala pujian sedang Dia berkuasa atas segala-galanya”, Maka Alloh akan ampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih dilautan. (HR Ibnu Sina)
Dari khudzaifah bin Yaman berkata, bahwa Rosululloh ketika hendak tidur berdoa :
بِاسْمِكَ اَللَّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوْتُ،
Artinya : Dengan menyebut nama-Mu ya Alloh aku hidup dan mati
Dan ketika bangun berdoa :
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
Artinya : Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkanku setelah mematikanku (tidur) dan kepada-Nya tempat kembali (HR Al Bukhory)
Baca Juga : Adab Bersaudara
3. Bersegera untuk bersuci , berwudhu dan sholat sunnah, dan jadikan hal ini sebagai kebiasaan yang terus dilakukan setiap hari, dan jauhi melakukan aktifitas lain selain yang tersebut di atas.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: يَعْقُدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحِدِكُمْ إِذَا هُوَ نَائِمٌ ثَلَاثَ عُقَدٍ يضرب على كل عقدة عليك ليل طويل فارقد، فإن استيقظ وذكر الله تعالى انحلّت عقدة، فإن توضأ انحلّت عقدة، فإن صلى انحلّت عقدة، فأصبح نشيطا طيّب النفس، وإلا أصبح حبيث النفس كسلان ) متفق عليه(
Dari Abu Hurairah bahwasannya Rosululloh bersabda : “Syaitan mengikat tengkuk kepala salah seorang diantara kalian dengan tiga ikatan saat tidur, di pukulah tiap-tiap ikatan itu sembari berkata : Malam masih panjang, tidurlah! maka bila orang tadi bangun lalu berdzikir kepada Alloh, maka ikatan pertama lepas, bila ia berwudlu maka terlepaslah ikatan yang kedua, dan bila ia sholat (malam), maka ikatan yang ke tiga pun lepas, sehingga pada waktu pagi ia akan bergairah dan hatinya bersih, akan tetapi bila tidak melakukan demikian ia akan bangun dalam kedaan malas dan jiwanya kotor (Muttafaqun ‘alaih)
4. Jauhilah berlama-lama diatas kasur setelah bangun, sebab hal ini akan mengakibatkan banyak berpikir negatif, mengkhayal dan terlena dengan angan-angan kosong.
5. Jauhilah bermalas-malas untuk bangkit mengerjakan sholat dengan alasan dingin, capai atau masih ngantuk, karena itu hanyalah perasaan ilusi semata yang bersumber dari hawa nafsu yang harus dilawan.
6. Hindari tidur lagi setelah terbit fajar, serta hindari menunda-nunda sholat subuh dengan alasan waktu masih longgar karena hal ini merupakan bisikan syaithan belaka.
7. Mencuci mulut dan menggososk gigi sesuai dengan petunjuk ahli kesehatan, alangkah lebih bagus jika menggunakan siwak, namun jika tidak ada maka sebagai gantinya bisa menggunakan sikat gigi.
عن حذيفة قال: كان رسول الله إذا قام من النوم يشوص فاه بالسواك) .متفق عليه
Artinya : ”Adalah Rosululloh apabila bangun tidur Beliau membersihkan mulutnya dengan siwak”. (Muttafaqun ‘alaih)
8. Berusahalah untuk tetap tenang saat bangun, dan hindari hal-hal yang bisa mengganggu anggota keluarga lain maupun tetangga
9. Hindarilah berpindah tempat secara spontanitas dari tempat yang hangat ketempat yang dingin, kecuali jika sudah mempersiapkan pakaian hangat.
10. Berusahalah untuk bersikap lembut dan mengecilkan suara saat membangunkan orang lain, dan alangkah lebih baik jika membangunkan sambil menasehati dengan kata-kata tadzkir (mengingatkan) akan ke keagungan Alloh SWT, serta seruan bahwa sholat lebih baik dari pada tidur. Pun, jika menolak saat dibangunkan, maka biarkanlah beberapa saat, kemudian dicoba lagi dan seterusnya sampai bangun.
11. Membuka pintu dan jendela kamar sesaat setelah bangun, hal ini dilakukan agar sirkulasi udara berjalan lancar.
12. Membereskan tempat tidur, melipat seprai, dengan tidak lupa sambil selalu berdzikir. Dan jangan sekali-kali meninggalkan tempat tidur dalam keadaan berantakan. Sebab yang demikian ini merupakan cermin kepribadian seorang muslim.
Wallohu ‘alam bishshowab
Belum ada tanggapan untuk "Seri ke 1 Adab Bangun Tidur"
Posting Komentar