Wudu termasuk syarat sahnya sholat. Wudu membersihkan anggota tubuh menggunakan air, sebagai permulaan dalam mengerjakan sholat, persiapan untuk bermunajat kepada Alloh, sekaligus untuk membersihkan diri dari noda dan dosa, serta mensucikan kelalaian hati dari dzikrulloh. Salah seorang ulama pernah berkata : Ketahuilah sesungguhnya Jika kamu berwudu maka artinya kamu akan berkunjung menemui Alloh, maka bertaubatlah kalian kepada-Nya, karena bersuci dengan air merupakan titik awal bersuci dari kotoran hati yaitu dosa.
Maka jika kamu berkumur-kumur saat wudu, bersihkan pula lisanmu dari dosa dusta ghibah dan namimah. Sebab sesungguhnya lisanmu diciptakan hanya untuk berdzikir kepada-Nya dan membaca al qur’an, diciptakannya untuk dijadikan jalan kebaikan dan mengucapkan kebaikan yang ada dalam hatimu baik urusan duniawi maupun akhirat. Maka jika lisan tidak kamu gunakan sebagaimana mestinya sungguh kamu telah kufur (mendustakan) nikmat Alloh. Karena seluruh tubuhmu adalah nikmat, padahal menggunakan fasilitas nikmat Alloh untuk kemaksiatan adalah puncak kekufuran.
Dan jika istinsyaq (menghirup air lewat hidung) maka bersihkan pula hidungmu dari mencium perkara haram. Dan jika kamu membasuh muka, bersihkan pula pandanganmu dari tiga hal : pertama : Bersihkan dari melihat yang haram dilihat kedua: memandang remeh orang lain ketiga : Membuka aib orang lain. Sebab tidaklah mata ini diciptakan melainkan untuk melihat terangnya cahaya hidayah ditengah kegelapan, dan penglihatan itu memudahkan menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan hidup kita, serta dengannya kita mampu melihat keajaiban makhluk-makhluk Alloh Sang Raja langit dan bumi. Dan jika kamu membasuh tangan, maka bersihkan pula tangan itu dari menyakiti sesama muslim, mengambil hak orang lain, atau mencatat perkara yang jika diucapkanpun tidak boleh, karena pena merupakan satu diantara dua lisan, maka peliharalah tanganmu dari keharaman perbuatan sebagaimana menjaga mulut dari keharaman ucapan. Dan jika kamu membasuh kepala, fahamilah bahwa itu merupakan bentuk ketaatan kepada Alloh, ketundukan kepada keagungan-Nya, serta merendahkan diri dihadapan-Nya, memperlihatkan kefakiran kita atas pertolongan-Nya. Dan apabila kamu mencuci kaki, maka cucilah pula kaki ini dari berjalan menuju keharaman. Rosululloh berabda :
Artinya : “Tidaklah seorang hamba melangkahkan kakinya, kecuali kelak akan ditanyakan untuk apa kaki ini digunakan”. (HR Abu Nuaim)
Inilah wudhu yang benar, yang Rosululloh telah menjelaskan keutamaannya dalam hadits : “Barang siapa berwudu lalu menyempurnakan wudunya, maka keluarlah dosa-dosa dari tubuhnya sampai apa yang dibawah kukunya (HR Muslim)
Berikut ini tata cara islami dalam berwudu :
Maka jika kamu berkumur-kumur saat wudu, bersihkan pula lisanmu dari dosa dusta ghibah dan namimah. Sebab sesungguhnya lisanmu diciptakan hanya untuk berdzikir kepada-Nya dan membaca al qur’an, diciptakannya untuk dijadikan jalan kebaikan dan mengucapkan kebaikan yang ada dalam hatimu baik urusan duniawi maupun akhirat. Maka jika lisan tidak kamu gunakan sebagaimana mestinya sungguh kamu telah kufur (mendustakan) nikmat Alloh. Karena seluruh tubuhmu adalah nikmat, padahal menggunakan fasilitas nikmat Alloh untuk kemaksiatan adalah puncak kekufuran.
Dan jika istinsyaq (menghirup air lewat hidung) maka bersihkan pula hidungmu dari mencium perkara haram. Dan jika kamu membasuh muka, bersihkan pula pandanganmu dari tiga hal : pertama : Bersihkan dari melihat yang haram dilihat kedua: memandang remeh orang lain ketiga : Membuka aib orang lain. Sebab tidaklah mata ini diciptakan melainkan untuk melihat terangnya cahaya hidayah ditengah kegelapan, dan penglihatan itu memudahkan menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan hidup kita, serta dengannya kita mampu melihat keajaiban makhluk-makhluk Alloh Sang Raja langit dan bumi. Dan jika kamu membasuh tangan, maka bersihkan pula tangan itu dari menyakiti sesama muslim, mengambil hak orang lain, atau mencatat perkara yang jika diucapkanpun tidak boleh, karena pena merupakan satu diantara dua lisan, maka peliharalah tanganmu dari keharaman perbuatan sebagaimana menjaga mulut dari keharaman ucapan. Dan jika kamu membasuh kepala, fahamilah bahwa itu merupakan bentuk ketaatan kepada Alloh, ketundukan kepada keagungan-Nya, serta merendahkan diri dihadapan-Nya, memperlihatkan kefakiran kita atas pertolongan-Nya. Dan apabila kamu mencuci kaki, maka cucilah pula kaki ini dari berjalan menuju keharaman. Rosululloh berabda :
ما من عبد يخطو خطوة إلا سئل عما أراد بها. رواه أبو نعيم
Artinya : “Tidaklah seorang hamba melangkahkan kakinya, kecuali kelak akan ditanyakan untuk apa kaki ini digunakan”. (HR Abu Nuaim)
Inilah wudhu yang benar, yang Rosululloh telah menjelaskan keutamaannya dalam hadits : “Barang siapa berwudu lalu menyempurnakan wudunya, maka keluarlah dosa-dosa dari tubuhnya sampai apa yang dibawah kukunya (HR Muslim)
Berikut ini tata cara islami dalam berwudu :
1. Memulai wudu dengan membaca basmalah
عن أبي هريرة أن رسول الله قال: لا وضوء لمن لم يذكر اسم الله تعالى رواه أبو داود
Dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh SAW bersabda :” Tidak sah wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Alloh.” (HR Abu Dawud)
2. Berwudu dengan tenang dan menghayatinya didalam hati, karena kekhusyu’an dalam wudu merupakan benih kekhusyu’an dalam sholat
3. Bersiwak, karena siwak bisa membersihkan mulut dan mendatangkan rido Alloh. Rosululloh bersabda :
لولا أن أشقّ على أمتي لأمرتهم بالسواك مع كل وضوء رواه البخاري
Dari Abu Hurairah berkata, Nabi SAW bersabda :” Seandainya tidak memberatkan ummatku, niscaya akan aku perintahkan bersiwak setiap kali wudhu (HR Bukhori)
4. Dilarang bercanda bermain-main dengan air maupun berbicara saat wudhu
5. Hindari memukulkan air kewajah
6. Berusahalah wudu dengan sempurna seperti membasuh melebihi bagian yang semestinya, sekalipun disaat musim dingin, sebab inilah yang akan menjadi cahaya seorang mukmin yang akan memancar dihari kiamat nanti
Dari abu Hurairoh r.a bahwa Rosululloh SAW bersabda : Maukah aku tunjukan kepada kalian sesuatau yang menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat, lalu mereka berkata, tentu ya Rosulalloh, Beliau bersabda : Sempurnakanlah wudu diwaktu-waktu yang tidak disukai, serta memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu sholat setelah sholat, maka itulah ribath, itulah ribath (HR Muslim)
6. Berusahalah wudu dengan sempurna seperti membasuh melebihi bagian yang semestinya, sekalipun disaat musim dingin, sebab inilah yang akan menjadi cahaya seorang mukmin yang akan memancar dihari kiamat nanti
عن أبي هريرة أن رسول الله قال: ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا، ويرفع به الدرجات، قالوا: بلى يا رسول الله. قال: إسباغ الوضوء على المكاره، وكثرة الخطا الى المساجد، وانتظار الصلاة بعد الصلاة فذلكم الرباط، فذلكم الرباط ) رواه مسلم
Dari abu Hurairoh r.a bahwa Rosululloh SAW bersabda : Maukah aku tunjukan kepada kalian sesuatau yang menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat, lalu mereka berkata, tentu ya Rosulalloh, Beliau bersabda : Sempurnakanlah wudu diwaktu-waktu yang tidak disukai, serta memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu sholat setelah sholat, maka itulah ribath, itulah ribath (HR Muslim)
7. Perhatikan selalu kesempurnaannya dengan mengalirkan air ke seluruh anggota wudu, khususnya pori-pori kulit, dan diantara mata kaki dan disela-sela jari jemari. Dari Anas Rosululloh menyuruh seseorang untuk mengulangi wudu karena ada bagian anggota wudu di kaki yang belum terkena air, beliau bersabda: kembalilah dan perbaiki wudumu (HR Abu Daud)
8. Berdoa setelah wudlu dalam sebuah hadits Rosululloh SAW bersabda :
عن عمر أن رسول الله قال: ما منكم من أحد يتوضأ فيحسن الوضوء ثم يقول حين يفرغ من وضوئه: أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين إلا فتحت له أبواب الجنة الثمانية يدخل من أيّها شاء رواه الترمذي
Dari Umar r.a. bahwasannya Rosululloh bersabda : “Tidaklah salah seorang diantara kalian wudlu kemudian membaguskan wudlunya kemudian setelah selesai membaca doa yang artinya : “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh dzat yang maha Esa yang tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya, Ya Alloh jadikanlah aku orang-orang yang bertaubat dan orang yang mensucikan diri. Maka Alloh akan bukakan 8 pintu surga baginya, dia boleh masuk pintu mana saja yang dikehendaki.” (HR At Tirmidzi)
9. Mengerjakan sholat sunnah dua rakaat setelah wudlu
10. Hemat dalam menggunakan air, tidak menyiramkan air pada bagian yang tidak prlu dan membasuh melebihi tiga kali basuhan. Dari Saiid r.a berkata : suatu ketika Rosululloh meleawatiku saat aku sedang berwudlu lalu beliau berkata : Jangan berlebihan (boros), ya Rosulalloh apa menggunkan air juga bisa boros? Beliau menjawab : Ia, sekalipun kamu berada disungai yang mengalir (HR Ibnu Majjah)
11. Menjaga wudlu setiap saat, jika telah batal, maka wudlu lagi dan seterusnya. Wudu adalah senjata bagi jiwa seorang mukmin, ia akan menepis nafsu buruk dan kelalaian hati, mencegahnya dari keharaman dan dosa, mempersiapkan diri untuk selalu bisa sholat dan membaca Al qur’an setiap saat. Dalam hadits marfu’ dari Anas bin Malik Rosululloh bersabda : Jika kamu mampu menjaga selalu dalam keadaan wudlu , maka lakukanlah!.
Belum ada tanggapan untuk "Seri ke 3 Adab Wudlu"
Posting Komentar