Inspirasi Terbaru :
Loading...
  |

Seri ke 12 Adab Berjalan

Pendahuluan

Pasar dan jalanan adalah dua tempat berkumpul dan bertemunya manusia untuk mencari kebutuhannya dan tempat penghubung antar rumah-rumah mereka, ditempat inilah mereka bermuamalah satu sama lainnya. Bagi seorang muslim saat menghabiskan sebagian waktunya dijalan ada beberapa akhlak mulia yang diajarkan oleh Alloh dalam Al qur’an


وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS Al Furqon :63)

Dan penjelasan Rosululloh dalam haditsnya, sebagaimana yang diceritakan oleh Ibnu Abu Halah mengenai bagaimana Rosululloh berjalan : Apabila terpeleset maka segera menarik kakinya dengan kuat, berjalan dengan sedang-sedang saja tidak terlalu cepat tidak pula terlalu pelan, berjalan dengan rendah hati, langkahnya lebar, apabila berjalan seperti berjalan dijalan yang menurun, dan jika menoleh maka menoleh seluruh anggota tubuhnya, menundukan pandangan, pandangannya kebawah lebih lama ketimbang pandangannya ke atas, antusiasme saat berjalan sehingga menjadi pengarah jalan bagi sahabat-sahabatnya, dan jika bertemu orang mendahuluinya dengan salam. (HR At Tirmidzi)

Betapa perlunya seorang muslim dengan akhlak mulia ini, dimana saat ini kita jumpai banyak para remaja saat berjalan tidak memiliki tujuan yang jelas, mereka nongkrong dijalanan, pasar dan gang-gang rumah mereka, tidak ada hal yang bermanfaat atas perbuatan ini, justru hanya akan merugikan orang lain dengan ucapan-ucapannya dan mengumbar aurat saja.

Berikut ini beberapa etika islami dalam berjalan :

1. Menundukan pandangan dari yang diharamkan Alloh, tidak mengawasi/memperhatikan keadaan pejalan kaki yang lain seperti : aktifitasnya, prilakunya dan pakaiannya

2. Jauhi kongkow-kongkow dijalanan, gang-gang dan emperan toko

3. Mengucapkan salam bagi pejalan kaki yang lain terutama orang-orang sholih, serta menjawab salam dengan jawaban yang lebih sempurna


عن أبي سعيد الخدري قال:إيّاكم والجلوس على الطرقات. فقالوا: ما لنا بدّ إنما هي مجالسنا نتحدث فيها. قال: فإذا أبيتم إلا المجالس فأعطوا الطريق حقها. قال: وما حق الطريق؟ قال: غضّ البصر، وكفّ الأذى، وردّ السلام، والأمر بالمعروف، والنهي عن المنكر) متفق عليه(

Artinya : Dari Abu Sa’id Al khudriy berkata, Rosululloh bersabda : Jauhi oleh kalian berduduk-duduk dijalanan, mereka berkata : Kami tidak bisa meninggalkan hal ini, karena ini adalah tempat kami berkumpul dan bercengkrama. Rosululloh SAW bersabda : Jika kalian menolak itu, dan tetap melakukan itu (duduk dijalanan) maka berikanlah hak jalan. Mereka bertanya : Apa itu haknya jalan? Beliau menjawab : Menundukan pandangan, menyingkirkan penghalang jalan (sampah, batu dll pen-) menjawab salam, amar ma’ruf dan nahi munkar. (Muttafaqun ‘alaih)

4. Menjaga kebersihan jalan, dengan tidak membuang sampah sisa makanan dan minuman dijalanan

5. Menyingkirkan al Adzaa dari jalan, seperti batu, kulit buah dan sebagainya, agar tidak menghalangi pejalan kaki yang lain.


عن أبي هريرة عن النبي قال: الإيمان بضع وسبعون شعبة فأفضلها قول لا اله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبة من شعب الإيمان) متفق عليه(

Artinya : Dari Abu Hurairoh r.a dari Nabi bersabda : Iman itu ada lebih dari 70 cabang, Iman yang paling utama adalah Ucapan Laa ilaaha illallooh dan yang paling rendah adalah menyingkirkan Al adzaa dari jalan, dan malu adalah cabang dari iman. (Muttafaqun ‘alaih)

6. Membantu orang yang membutuhkan bantuan dan menunjukan orang yang tersesat. Membantu orang-orang yang dirampas barangnya. Membantu para musafir, menuntun orang buta, dan membantu mengangkat barang bawaan orang lain.

7. Hindari berjalan melewati jalan yang macet dan pasar yang kumuh, dan tempat-tempat kemakisatan, namun apabila terpaksa maka lewatlah dengan bergegas atau bersegera.


عن عمر أن رسول الله قال: من دخل السوق فقال: لا اله الا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، يحيي ويميت، وهو حيّ لا يموت، بيده الخير، وهو على كل شيء قدير، كتب الله له ألف ألف حسنة، ومحا عنه ألف ألف سيئة، ورفع له ألف ألف درجة، وبنى له بيتا في الجنة) رواه الحاكم(

Artinya : Dari shabat Umar r.a berkata Rosululloh bersabda : Barang siapa masuk pasar lalu mengucapkan : “Tidak ada tuhan selain Alloh zat yang maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan, Dia maha hidup dan tidak akan mati, ditangan-Nya segala kebaikan. Dia maha kuasa atas segala sesuatu”, maka Alloh catat baginya beribu-ribu kebaikan, dan dihapuskan beribu-ribu kejelekan serta diangkatnya beribu-ribu derajat dan dibangunkan baginya rumah di Surga (HR Hakim)

8. Memperhatikan kondisi jalan yang akan dilewati (awas) agar tidak bertabrakan atau terjerembab pada lubang, dan tidak menoleh kekanan kiri atau belakang kecuali ada keperluan.

9. Saat hendak menyeberang, pastikan tidak ada kendaraan yang lewat dan tidak ada mara bahaya lainnya

10. Gunakanlah jalur khusus pejalan kaki saat berjalan atau menyeberang demi keselamatan

11. Berjalan dengan penuh kesederhanaan, tidak terlalu cepat tiak pula terlalu pelan, tidak berjalan dengan kesombongan dan angkuh


وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. (QS Luqman : 19)

12. Memungut sisa-sisa makanan yang tergletak dijalanan untuk dibuang ke tong sampah dan lembaran atau kertas yang terdapat nama-nama Alloh atau ayat-ayat al qur’an untuk diamankan.

13. Tidak makan dijalanan karena bertentangan dengan etika dan hilangnya muru’ah (harga diri) seorang muslim

14. Tidak bermain-main dijalanan

15. Tidak berteriak atau mengeraskan suara saat bermu’alamah dipasar maupun dijalan

16. Memanfaat waktu kosong disela-sela perjalanan dengan dzikrulloh, mentadaburi alam, membaca sholawat, membaca Al Qur’an maupun mroja’ah


عن أبي هريرة عن النبي قال: ما من قوم جلسوا مجلسا لم يذكروا الله عز وجل فيه إلا كانت عليهم ترة، وما سلك رجل طريقا لم يذكر الله عز وجل فيه إلا كانت عليه ترة) رواه ابن السني

Artinya : Dari Abu Hurairoh r.a dari Nabi SAW berkata : Tidaklah suatu kaum duduk berkumpul dalam sebuah majlis, namun hanya kerugian yang mereka dapatkan disebabkan mereka tidak ingat kepada Alloh. Dan tidaklah seseorang berjalan, namun hanya kerugian yang mereka dapatkan karena disebabkan ia tidak ingat kepada Alloh. (HR Ibnu Sina)



Baca Juga Artikel ini:

Belum ada tanggapan untuk "Seri ke 12 Adab Berjalan"

Posting Komentar